Selasa, 12 Oktober 2010


Diare Penyebab Kematian Pada Balita

7 Juli, 2009
sick-01Dalam musim hujan seperti sekarang ini, penyakit diare mudah sekali menular, terlebih lagi banyak masyarakat yang kurang begitu peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematianDiare merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua. 
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Sementara itu, UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan anak) memperkirakan bahwa, setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena Diare. Di Indonesia, setiap tahun 100.000 balita meninggal karena Diare.
Diare yang terjadi pada umumnya merupakan proses dari:
  • Transport aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus. Sel dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area permukaan intestinal, perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit.
  • Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan dan elektrolit dan bahan-bahan makanan. Ini terjadi pada sindrom malabsorbsi.
  • Meningkatnya motilitas intestinal dapat mengakibatkan gangguan absorbsi intestinal.
Penyebab Diare
Diare dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi maupun alergi terhadap makanan tertentu. Adapun penyebab dari diare tersebut adalah:
  1. Infeksi dari berbagai bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun air minum;
  2. Infeksi berbagai macam virus;
  3. Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa (makanan yang mengandung susu);
  4. Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang kotor.
Selain itu, diare dapat pula dibedakan menurut faktor penyebab terjadinya diare pada penderita, yaitu:
Diare Osmotik
Diare osmotik terjadi bila bahan-bahan tertentu yang tidak dapat diserap ke dalam darah, tertinggal di usus. Bahan tersebut menyebabkan peningkatan kandungan air dalam tinja, sehingga terjadi diare. Makanan tertentu (buah dan kacang-kacangan) dan heksitol, sorbitol juga manitol (pengganti gula dalam makanan dietetik, permen dan permen karet) dapat menyebabkan diare osmotik.
Kekurangan laktase juga bisa menyebabkan diare osmotik. Laktase adalah enzim yang secara alami ditemukan dalam usus halus, yang mengubah gula susu (laktosa) menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga dapat diserap ke dalam aliran darah. Jika orang mengalami kekurangan laktase minum susu atau makan produk olahan susu, maka laktosa tidak akan diubah tapi terkumpul di usus dan menyebabkan diare osmotik.
Beratnya diare ini tergantung dari jumlah bahan osmotik yang masuk.Diare akan berhenti jika penderita berhenti memakan atau meminum bahan tersebut.
Diare Sekretorik
Diare sekretorik terjadi jika usus kecil dan usus besar mengeluarkan garam (terutama natrium klorida) dan air ke dalam tinja. Hal ini juga bisa disebabkan oleh toksin tertentu seperti pada kolera dan diare infeksius lainnya. Diare bisa sangat banyak, bahkan pada kolera bisa lebih dari 1 liter/hari.
Bahan lainnya yang juga menyebabkan pengeluaran air dan garam adalah minyak kastor dan asam empedu (yang terbentuk setelah pengangkatan sebagian usus kecil). Tumor tertentu (misalnya karsinoid, gastrinoma dan vipoma, juga dapat menyebabkan diare sekretorik.
Sindroma Malabsorbsi
Sindroma Malabsorbsi juga bisa menyebabkan diare. Penderita sindroma ini tidak dapat mencerna makanannya secara normal. Pada malabsorbsi yang menyeluruh, lemak tertinggal di usus besar dan menyebabkan diare sekretorik, sedangkan adanya karbohidrat dalam usus besar menyebabkan diare osmotik.
Malabsorbsi mungkin juga disebabkan oleh beberapa keadaan seperti:
  • Sariawan non-tropikal
  • Insufisiensi pankreas
  • Pengangkatan sebagian usus
  • Aliran darah ke usus besar yang tidak adekuat
  • Kekurangan enzim tertentu di usus halus
  • Penyakit hati.
Diare Eksudatif
Diare eksudatif terjadi jika lapisan usus besar mengalami peradangan atau membentuk tukak, lalu melepaskan protein, darah, lendir dan cairan lainnya, yang akan meningkatkan kandungan serat dan cairan pada tinja.
Diare ini dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit seperti:
  • Kolitis ulserativa
  • Penyakit Crohn (enteritis regional)
  • Tuberkulosis
  • Limfoma
  • Kanker.
Jika mengenai lapisan rektum, penderita akan merasakan desakan untuk buang air besar dan sering buang air besar, karena rektum yang mengalami peradangan lebih sensitf terhadap peregangan oleh tinja.
Perubahan Pasase Usus
Perubahan pasase usus bisa menyebabkan diare.Untuk mendapatkan konsistensi yang normal, tinja harus tetap berada di usus besar selama waktu tertentu. Tinja yang terlalu cepat meninggalkan usus besar, akan berbentuk encer/cair. Tinja yang terlalu lama berada di usus besar, konsistensinya keras dan kering.
Banyak keadaan dan pengobatan yang dapat mempersingkat keberadaan tinja dalam usus, diantaranya:
  • Hipertiroid
  • Pengangkatan sebagian usus halus atau usus besar
  • Pembedahan perut
  • Pengobatan tukak yang memotong saraf vagus
  • Operasi bypass pada usus halus
  • Obat-obat antasid dan pencahar yang mengandung magnesium, prostaglandin, serotonin bahkan kafein.
Pertumbuhan Bakteri Berlebih
Pertumbuhan bakteri berlebih adalah pertumbuhan bakteri alami usus dalam jumlah yang sangat banyak atau pertumbuhan bakteri yang secara alami tidak ditemukan di usus. Hal ini bisa menyebabkan diare.Bakteri alami usus memegang peranan penting dalam proses pencernaan. Karena itu, gangguan pada bakteri usus bisa menyebabkan diare.
(Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar