Kamis, 23 Juni 2011

Bout CHILD'S LIFE

Belajar dari hubungan persaudaraan

Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa pada saat terjadi interaksi hubungan kakak dan adik terjadi proses belajar mengajar. Kepandaian Adik akan meningkat dengan meniru dan belajar dari Kakak tentang berbagai hal, Sedang sang Kakak akan mendapat manfaat dari meningkatnya perkembangan intelektual dengan mengatasi masalah-masalah adiknya. Ada beberapa Manfaat Hubungan Kakak dan Adik misalnya saja seperti ini:
1. Bahasa
Ketika Kakak sedang mengejek atau menggoda adik bayinya dia juga sedang mengajarinya bercakap-cakap. Seringkali kata pertama yang diucapkan bayi adalah akibat pelajaran ini.
2. Kecerdasan
Adik akan meniru dan belajar dari kakaknya. Bisa juga sebaliknya, intelektualitas anak-anak tumbuh setiap kali mereka membantu anak lain menyelesaikan masalah, bahkan masalah anak yang lebih kecil. Kakak beradik juga saling mendorong untuk lebih menjelajah dan kreatif.
3. Harga Diri
Membantu Adik dan memiliki seseorang yang memuji dan mencintai tanpa pamrih akan mendukung kepercayaan diri.
4. Ketrampilan Sosial
Kakak beradik saling meniru. Dari kakak adik akan belajar aturan interaksi sosial, menemukan bagaimana harus berperilaku dalam berbagai situasi, termasuk cara membuat orantua berkata “ya”.
5. Pemeliharaan Emosional.
Kakak beradik bisa saling membantu ketika mendaki gunung terjal kehidupan. Kakak bisa membantu adik bersiap menghadapi pengalaman baru dan menunjukan tali perlindungannya; adik bisa menyoraki dan menghibur kakaknya. Memiliki kakak/adik juga memberi anak latihan untuk mengutarakan perasaannya dan mengembangkan rasa percaya.
Sumber : Mendidik & Mengasuh Anak Balita Anda Oleh Tracy Hogg
Ada-ada saja tingkah anak-anak setiap hari, yang membuat orangtua sering mengelus dada dan menghembuskan nafas berat. Banyak sekali kegiatan tak terduga yang mereka lakukan. Apalagi memiliki beberapa anak usia balita. Pertengkaran antar saudara kerap kali terjadi. Dan ada-ada saja penyebabnya. Berawal dari keisengan, coba-coba, rasa penasaran atau merebutkan sesuatu.
Pertengkaran antar saudara merupakan hal yang normal yang kerap terjadi dalam sebuah keluarga. Namun, jika ternyata pertengkaran tersebut makin tidak bisa di toleran, bahkan makin memuat hubungan antar saudara anak-anak Anda renggang.
Berikut beberapa cara  diantar sekian cara yang bisa anda pakai untuk membatasi pertengkaran yang terjadi antar saudara :
  1. Jangan Hiraukan pertengkaran mereka. Karena biasanya pertengkaran ini dilakukan untuk mencari perhatian orangtua. kecuali jika pertengkaran sudah melampaui batas, maka kita harus segera menangani hal ini
  2. Berlakulah adil pada keduanya, tidak memihak. Keberpihakan kita kepada salah satu hanya akan mempersering keributan antar saudara ini.
  3. Bersaudara selamanya. Beri pengertian kepada mereka bahwa mereka bersaudara selamanya. bukan untuk sementara waktu.
  4. Membaca buku cerita. membaca buku cerita tentang persaudaraan, atau akibat bertengkar, atau tentang surga neraka dalam versi anak-anak.ini bisa kita lakukan di lain waktu di saat mereka sedang tenang. sehingga pada saat mereka bertengkar kita bisa mengingatkan cerita tersebut kepada mereka, dan memberi support kepada mereka untuk saling memaafkan dan bersaudara.
  5. Beri penghargaan/reward. Beri penghargaan, baik berupa ciuman, pelukan, pujian atau kejutan hadiah ketika mereka telah berbuat baik da bisa menahan diri untuk mengalah atau tidak meneruskan pertengkaran.
  6. Ciptakan lingkungan yang kooperatif. Menciptakan kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan bersama dan saling bekerjasama. sehingga anak berlatih bekerjasama dan menciptakan kebersamaan.
  7. Memberi pengertian kepada anak. Berikan pengertian bahwa Allah menciptakan tangan, kaki, mulut untuk bisa digunakan dengan baik bukan untuk menyakiti saudara/teman. Tangan untuk bersalam-salaman, membantu orang lain, mengerjakan hal-hal yang baik, memberi hadiah, membantu ayah-ibu, teman-teman atau saudara. lalu kaki untuk berjalan, berlari, berolahraga biar sehat, pergi ke sekolah, ke mesjid, dan lain-lain. dan seterusnya.
  8. Kendalikan reaksi anda terhadap pertengkaran mereka. Pastikan emosi kita terkontrol dan tetap dalam keadaan tenang. JIka kita marah dan memperlakukan mereka dengan kemarahan, ini justru memancing pertengkaran mereka kembali.
  9. Batasi penyebab pertengkaran mereka. Misalnya mereka seringkali bertengkar karena berebut mainan. yang satu tergoda melihat yang lain. Maka sebaiknya belikan mainan yang sama.
  10. Senantiasa tunjukkan rasa sayang kepada anak. Menunjukkan dan mengatakan rasa sayang kepada anak sesering mungkin akan membuat anak merasakan hubungan emosi yang lebih erat dengan kita (orangtua) dan saudaranya, sehingga pertengkaran mereka berkurang.
Selamat mencoba…



Anak yang suka bermusuhan bisa menimbulkan banyak persoalan. Ketika kita berbicara tentang sifat anak yang suka bermusuhan kita akan temui beberapa contoh, di antaranya yang terpenting adalah :
1.    Penentangan (bersifat kasar)
Hal ini tampak pada anak dengan penolakannya kepada perintah orang tuanya atau kerabatnya. Ini adalah sifat permusuhan yang paling mendasar.2.    Perselisihan
Hal ini tampak pada saat anak bergaul dengan teman-temannya. Penelitian menunjukkan bahwa perselisihan lebih cenderung terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak wanita, dan juga bahwa sikap suka berselisih itu akan semakin berkurang dengan meningkatnya usia anak.
3.    Mencela 
Hal ini juga tampak pada saat anak bergaul dengan anak lain terutama jika anak merasa orang lain tidak menyukainya
Bahaya sikap-sikap permusuhan
Adanya anak yang bersikap bermusuhan pada suatu keluarga menimbulkan banyak persoalan, di antaranya adalah tidak ada ketenangan dalam keluarga itu, tampaknya permusuhan dengan saudaranya, memukulnya dan menghinanya serta rasa ingin menang sendiri.
Maka sikap permusuhan seperti ini, wajib bagi setiap orang tua untuk bisa menghilangkannya dari diri anak. Karena jika terus demikian, dikhawatirkan pada saat usia anak tersebut telah dewasa dia akan tetap memiliki sifat demikian sehingga merugikan banyak orang.
Di antara hal yang dapat dicoba untuk menangani anak yang suka bermusuhan adalah:
1.    Mengajak anak berlatih olah raga atau permainan-permainan yang membutuhkan banyak tenaga.
Diharapkan dengan banyak melakukan hal ini maka anak akan dapat dipalingkan dari menggunakan kekuatannya untuk menyakiti temannya kepada hal-hal yang bermanfaat.
2.   Mengarahkannya untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat
Seperti mengarahkan anak untuk menghafal Al-Qur’an dan lain-lain yang bisa dibanggakannya di hadapan teman-temannya dari pada menyakiti teman-temannya.
3.    mendidiknya dengan adab-adab terpuji
Dengan cara mendidiknya dengan penuh cinta dan lemah-lembut, sehingga anak akan merasakan ketenangan dan menjadikannya terpicu untuk melakukannya pula.
4.    Menghindarkannya dari hal-hal yang merusak
Dengan menjauhkannya dari menyaksikan program-program yang buruk dan memacu perbuatan-perbuatan tercela.
Yang perlu dipahami pula bahwa pengobatan anak yang bersikap suka memusuhi ini perlu juga untuk melakukan pengawasan terhadapnya dalam segala hal, baik perbuatan maupun perkataannya kepada manusia dan segala sesuatu. Juga tatkala melakukan penyembuhan diperlukan untuk menjadikan anak merasa bahwa kita dekat kepadanya, mencintainya dan memberinya hadiah ketika dia melakukan hal-hal yang terpuji.
Di antara hal penting lainnya adalah senantiasaa berdoa untuk kebaikan anak-anak kita agar menjadi orang-orang yang baik.




Selasa, 21 Juni 2011

Yaa Muqallibalquluubi,

Yaa Muqallibalquluubi,
tsabbit qalbii 'alaa diinika
 
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati,
teguhkanlah hatiku pada agama-Mu".

Senin, 20 Juni 2011

For Ever After... | iluvislam.com + discover the beauty of islam

For Ever After... | iluvislam.com + discover the beauty of islam

Happy aniversary for our mariage today, may Allah always give the mercy to us. Amin.

Work 'n' Family: A Delicate Balancing Act (PART I)

http://www.iluvislam.com/english/lifestyle/family-a-parenting/604-work-n-family-a-delicate-balancing-act-part-i.html

It’s well past midnight, you turn in the key and tip-toe to the bedroom. On the bed, your spouse is fast asleep next to your ten-month-old toddler. You feel a pang of guilt; you have reached home late for three straight nights. That means no family dinner, no bedtime stories to share with your daughter and no time for a tete-a-tete with your spouse either.
Half an hour later after a quick shower, you find yourself stifling a yawn and gulping yet another cup of coffee to keep the drowsiness at bay. It’s an effort to keep your fingertips pecking at the keyboard in an attempt to finish an assignment that was due three days ago. You are aware of an acute pain niggling down your back. It has been there for the past two weeks. You know the pain comes whenever you are overstressed.
It’s a classic scene for many young parents who continually juggle work, family and personal needs. How do you juggle all three to lead a satisfying life? How do you meet deadlines and at the same time ensure you have time for grocery shopping, do the laundry, have fun with your kids, catch up with your spouse and equally important, have time for yourself?
Here are some strategies you can do at home and at work to help keep you in stride.

1. Get enough sleep. Seriously. Your body is not a machine. You may think you can’t afford to have enough sleep so you cut back on it to allow yourself more time on your hands. While this strategy may work for a night or two, it is self-defeating in the long run because lack of sleep is linked to tiredness and irritability and lowers your immune system. Sleep is one of nature’s best medicines. Research shows that our brain remains active while we sleep, secreting essential hormones that affect the entire body. Not sleeping when we should tips the hormonal balance. Recent research suggests this may affect our appetite and indirectly cause weight gain. Apart from that, not having sufficient sleep affects your alertness; you may make costly mistakes both at work and at home.
2. Change the way you do things. Look for time savers. Think: What can I afford not to do to save time? Cooking on alternate days perhaps? How can I make less shopping trips to the grocer? Outsource low-added value activities where possible. Send your clothes to the nearest laundry centre for washing and / or ironing. Look for a part-time maid. When it comes to housework, forget about perfection. Perfectionism wreaks havoc, not only in your life, but also in those around you.
3. Stop juggling too many things. Less is more. The more selective you are with the things you must do in a day, the less number of tasks you’ll have to do and the more time you’ll have for yourself, your work and your family. The less furniture you have, the less is there to dust and clean and the more time you’ll have in your hands. If you find yourself having more stuff than you need, you might want to consider giving it away for charity or selling it to a second-hand shop.
4. Beware of time-stealers. Be jealous of your time. Are you spending more time than necessary to answer phone calls, or to browse through newspapers and magazines? As a rule of thumb, the most you need to browse through local newspapers is ten minutes. Learn to speed read.
5. Look for opportunities to be flexible. Find out if your employer is warm to the idea of job-sharing, teleworking or flexi hours. More and more employers are accepting this kind of arrangement as employees lead to better work performance and disgruntled stuff causes a high turnover and less productivity which translates into higher costs for employers.

Rabu, 08 Juni 2011

Women and Man

Wanita adalah:
1. Orang yang akan mendampingimu seumur hidup.
2. Orang yang akan melahirkan anak"mu, walau dengan penuh rasa sakit.
3. Orang yang merawatmu sampai tua.
4. Orang yang akan merawatmu pd saat kau sakit.
5. Orang yang akan selalu mendukung walau kau gagal berpuluh" bahkan beratus" kali.
6. Orang yang memberikan hidupnya untukmu. Bahkan ia membuang egonya demi bersamamu. Bahkan saat kau menyakitinya, ia tetap berada ϑî sampingmu..

Sedangkan pria adalah..
1. Orang yang akan menjagamu seumur hidupmu.
2. Orang yang berkorban untukmu.
3. Orang yang menafkahimu.
4. Orang yang merawatmu pd saat kau sakit.
5. Orang yang memelukmu pada saat kau sedih.
6. Orang yang ingin membuatmu bahagia.

Mereka sama berharganya, hanya saja mereka mempunyai perbedaan" yang kadang membuat mereka menyakiti 1 sama lain, dan itu hanya dapat diatasi dengan pengertian dari kedua belah pihak.
Hidup itu singkat... Terlalu singkat untuk berbagai pertengkaran... Mengapa tidak kau bahagiakan saja pasanganmu, dan mengisi hari" kalian dengan penuh cinta, dan membuat pasanganmu tersenyum lebih lebar tiap harinya? 
Bukankah itu lebih baik dan bahagia dibanding saling menyakiti? :) Walaupun banyak hal, dimana kenyataannya tak mudah untuk dilalui, bahkan terkadang enggan untuk melaluinya.

Melihat ke atas : memperoleh semangat untuk maju.
Melihat ke bawah : bersyukur atas semua yg ada.
Melihat ke samping : smangat kebersamaan.
Melihat ke belakang : sebagai pengalaman berharga.
Melihat ke dalam : untuk instropeksi & 
Melihat ke depan : untuk menjadi lebih baik ...

Dari air kita belajar ketenangan.....
Dari batu kita belajar ketegaran.....
Dari tanah kita belajar kehidupan.....
Dari kupu-kupu kita belajar merubah diri.....
Dari padi kita belajar rendah hati.....
Dari TUHAN kita belajar tentang kasih yang sempurna......
Karena tidak ada orang yang sempurna :):)

Selasa, 07 Juni 2011

Ibadah khusus di bulan Rajab

Ibadah khusus di bulan Rajab

Lalu, adakah amalan-amalan khusus yang disunnahkan pada bulan Rajab ini?
Tidak ada nash atau landasan hukum shahih yang memberitakan adanya amalan ibadah khusus pada bulan ini dari Rasulullaah saw. Beberapa hadits tentang keutamaan berpuasa pada bulan ini atau doa menyambut bulan rajab, oleh para ahli hadits dikategorikan sebagai hadits yang lemah. Contoh hadits semacam itu adalah:
Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah shalallahu ‘alahi wassalam memasuki bulan Rajab beliau berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).
Riwayat al-Thabarani dari Sa’id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana  berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya.”
Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad Saw bersabda: “Rajab itu bulannya Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku.”

Puasa di bulan Rajab

Meskipun demikian ada hadits shahih yang menyatakan keumuman bolehnya puasa di bulan Rajab ini. Hadits tersebut memerintahkan kita untuk memperbanyak puasa pada bulan-bulan mulia (haram), dan bulan Rajab adalah salah satu di antaranya.
Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda “Puasalah pada bulan-bulan haram (mulia).” (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Nabi bersabda : “Seutama-utama puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan  Rajab). [HR Muslim]
Para ulama tidak menyukai orang yang menkhususkan puasa pada bulan Rajab saja. Dan tidak ada dasar pula bagi orang yang menkhususkan puasa atau beribadah pada tanggal 27 Rajab. Nabi Muhammad saw. kadang banyak berpuasa di bulan Rajab ini, namun di lain kesempatan beliau menyedikitkan puasanya.
Demikianlah sekilas tentang bulan Rajab, semoga bermanfaat.